Beranda | Artikel
Curhat ke Teman Bisa Jadi Dosa! Banyak Muslimah Tidak Tahu Ini! – Syaikh Saad al-Khatslan
3 hari lalu

Pertanyaan ketiga, dan saya kira ini adalah pertanyaan banyak wanita, berkaitan dengan curhat. Artinya, kadang seorang wanita mengalami tekanan hidup karena kehidupan bersama suami dan anak-anak, dan kadang juga tekanan dari luar. Mereka pun duduk bersama dalam satu majelis, lalu masing-masing mengungkapkan berbagai masalah yang ia alami, dan seterusnya. Tujuannya bukan untuk memprotes takdir Allah, bukan pula karena keluh kesah, melainkan sekadar ingin meringankan beban psikologis. Apakah hal seperti ini diperbolehkan atau tidak?

Jika di dalamnya tidak ada ghibah (menggunjing), ejekan, maupun namimah (mengadu domba), dan hanya sekadar obrolan biasa yang sekilas saja, maka tidak mengapa. Namun, biasanya majelis seperti ini sulit terlepas dari penyakit-penyakit lisan. Tidak terlepas dari terjerumus ke dalam ghibah, ejekan, atau hal semacamnya.

Maka, hendaknya wanita muslimah — begitu pula laki-laki muslim bertakwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, Hendaknya pula seseorang menyadari bahwa ia akan dimintai pertanggungjawaban atas ucapan dan perbuatannya. Allah Ta’ala telah menugaskan dua malaikat untuk mencatat segala sesuatu, sebagaimana firman-Nya:

“Ketika dua malaikat mencatat amalannya, yang satu duduk di sebelah kanan dan yang lainnya di sebelah kiri.” “Tidak ada satu ucapan pun yang diucapkan, melainkan ada malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaf: 17–18)

Juga firman-Nya: “Dan sesungguhnya bagi kalian ada para malaikat pengawas yang mulia, para pencatat, yang mengetahui apa yang kalian lakukan.” (QS. Al-Infithar: 10–12)

Maka hendaklah setiap muslim menyadari hal ini, bahwa segala sesuatu tercatat atas dirinya. Ia juga akan dihadapkan pada catatan itu di Hari Kiamat, dalam lembaran amalnya. Setiap kata yang ia ucapkan, setiap perbuatan yang ia lakukan akan dicatat atasnya dan akan dimintai pertanggungjawabannya di Hari Kiamat.

“Dan Kami akan tegakkan timbangan keadilan pada Hari Kiamat, maka tidak ada seorang pun yang dirugikan sedikit pun.” (QS. Al-Anbiya: 47)

“Dan diletakkanlah kitab…” yaitu kitab catatan amal. “Dan diletakkanlah kitab, lalu engkau akan melihat para pendosa ketakutan terhadap apa yang tertulis di dalamnya…” (QS. Al-Kahfi: 49), yaitu merasa takut. “Mereka berkata: ‘Aduhai celaka kami! Kitab apakah ini…’ (QS. Al-Kahfi: 49), maksudnya kitab catatan amal. ‘…yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya…’” (QS. Al-Kahfi: 49) “Dan mereka mendapati apa yang telah mereka lakukan ada di hadapan mereka (tertulis), dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun.” (QS. Al-Kahfi: 49)

====

السُّؤَالُ الثَّالِثُ وَأَعْتَقِدُ أَنَّ هَذَا سُؤَالُ كَثِيرٍ مِنَ النِّسَاءِ فِيمَا يَتَعَلَّقُ بِالْفَضْفَضَةِ يَعْنِي الْمَرْأَةُ أَحْيَانًا قَدْ تَتَعَرَّضُ لِضُغُوْطٍ بِسَبَبِ يَعْنِي الْمَعِيشَةِ مَعَ الزَّوْجِ وَمَعَ الْأَوْلَادِ وَأَحْيَانًا ضُغُوطٍ خَارِجِيَّةٍ فِي ذَلِكَ فَتَجِدُ يَجْلِسُونَ فِي مَجْلِسٍ وَاحِدٍ ثُمَّ كُلُّ وَاحِدَةٍ تُخْرِجُ يَعْنِي مَا عِنْدَهَا مِنَ الْمَشَاكِلِ وَإِلَى آخِرِهِ هِي لَيْسَ مِنْ قَبِيلِ الِاعْتِرَاضِ عَلَى قَضَاءِ اللَّهِ وَلَا جَزَعًا وَإِنَّمَا تَخْفِيفًا مِنْ هَذَا الضَّغْطِ النَّفْسِيِّ هَلْ فِي ذَلِكَ بَأْسٌ أَمْ لَا؟

إِذَا لَمْ يَكُنْ فِي ذَلِكَ غِيْبَةٌ وَلَا سُخْرِيَّةٌ وَلَا نَمِيمَةٌ وَإِنَّمَا كَانَ مُجَرَّدَ حَدِيثٍ عَابِرٍ فَلَا بَأْسَ لَكِنَّ الْغَالِبَ أَنَّ مِثْلَ هَذَا لَا يَخْلُو مِنْ آفَاتِ اللِّسَانِ لَا يَخْلُو مِنَ الْوُقُوعِ فِي غِيْبَةٍ أَوْ سُخْرِيَّةٍ أَوْ نَحْوِ ذَلِكَ

فَعَلَى الْمَرْأَةِ الْمُسْلِمَةِ وَهَكَذَا أَيْضًا عَلَى الرَّجُلِ الْمُسْلِمِ عَلَيْهِمَا أَنْ يَتَّقِيَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَأَنْ يَسْتَحْضِرَ الْعَبْدُ أَنَّهُ مُؤَاخَذٌ بِأَقْوَالِهِ وَأَفْعَالِهِ وَاللَّهُ تَعَالَى قَدْ وَكَّلَ مَلَكَيْنِ يَكْتُبَانِ كُلَّ شَيْءٍ كَمَا قَالَ سُبْحَانَهُ

إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

وَقَالَ وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ

فَلْيَسْتَحْضِرِ الْمُسْلِمُ هَذَا وَأَنَّ كُلَّ شَيْءٍ مَكْتُوبٌ عَلَيْهِ وَسَيُوَاجِهُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي صَحِيفَةِ أَعْمَالِهِ كُلُّ كَلِمَةٍ يَتَكَلَّمُ بِهَا كُلُّ فِعْلٍ يَفْعَلُهُ سَيُكْتَبُ عَلَيْهِ وَيُحَاسَبُ عَلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا

وَوُضِعَ الْكِتَابُ يَعْنِي كِتَابُ الْأَعْمَالِ وَوُضِعَ الْكِتَابُ فَتَرَى الْمُجْرِمِينَ مُشْفِقِينَ مِمَّا فِيهِ يَعْنِي خَائِفِيْنَ وَيَقُولُونَ يَا وَيْلَتَنَا مَالِ هَٰذَا الْكِتَابِ يَعْنِي كِتَابُ الْأَعْمَالِ لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا


Artikel asli: https://nasehat.net/curhat-ke-teman-bisa-jadi-dosa-banyak-muslimah-tidak-tahu-ini-syaikh-saad-al-khatslan/